Halaman

Jumat, 22 Agustus 2014

Menanti

Keramaian ini pilu, palsu dan fana
Langkah demi langkah yang gendang telingaku tangkap
Deru kuda-kuda besi
Riuh tanya di pikiranku
Aku hilang di keramaian
Hilang pada keheningan yang pekat menyekap otakku

Sosokmu pudar terkikis waktu
Mungkin pula remang di kegelapan
Tanpa pamit
Barangkali nyeri ini yang kau sisakan untuk kunikmati seorang diri
Barangkali pedih ini yang kau hadirkan sebelum pergi

Sungguh, demi bulan yang tersenyum malu-malu
Demi angin yang siap mengantar rindu
Demi flamboyan di bulan semanis madu
Aku ingin menahanmu
Dan berkata tetaplah di sini, Arjuna-ku

Kuharap belum terlambat ketika kusadari kau memilihnya
Sosoknya yang kau damba
Gadis berparas elok di sebelahmu
Hingga realita menamparku
Aku bukan satu-satunya yang kau cari

Pada siapa lagi aku menanti
Memilih tinggal dan berdiri
Menatap pada satu arah yang selalu berganti
Pada siapa lagi aku mengadu atas cemburu yang membiru
Atas basahnya luka 

Di kekosongan ini, aku hanya sehelai rindu
Yang terlupa olehmu
Pemain figuran
Aku hanya sang Pemimpi
Yang menanti Arjuna-nya kembali

(21:23-22rd of August, at bedroom. waiting someone)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

let's comment what do you want or ask me if you have any question
eits . . . don't forget give me a suggest :)